Ketahui Metode Tanam SRI (System of Rice Intensification) Untuk Tanaman Padi

Ketahui Metode Tanam SRI (System of Rice Intensification) Untuk Tanaman Padi

Metode tanam padi dengan SRI (System of Rice Intensification) adalah teknik budidaya padi yang mampu meningkatkan produktifitas padi dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara. Menurut Purwasasmita, 2008 mengungkapkan bahwa SRI dapat meningkatkan produksi nyata dari 4-6 ton/ha gabah kering panen menjadi 8-12 ton/ha.

Kepentingan petani dalam usahataninya tidak hanya dalam meningkatkan produksinya saja, akan tetapi yang lebih penting daripada itu adalah bagaimana dari peningkatan produksi tersebut dapat meningkatkan pendapatannya. Dengan peningkatan produksi dan alokasi biaya yang semakin efisien maka diharapkan memberikan keuntungan dan pendapatan yang meningkat di tingkat petani.

Usaha tani padi dengan sistem SRI (System of Rice Intensification) merupakan usaha tani yang dapat menghemat penggunaan input seperti benih, penggunaan air, pupuk kimia dan pestisida kimia melalui pemberdayaan petani dan kearifan lokal.

Pada dasarnya teknologi SRI memperlakukan tanaman padi tidak seperti tanaman air yang membutuhkan air yang cukup banyak, karena jika penggenangan air yang cukup banyak maka akan berdampak tidak baik yaitu akan hancurnya bahkan matinya jaringan kompleks (cortex, xylem dan phloem) pada akar tanaman padi. Hal ini akan berpengaruh kepada aktivitas akar dalam mengambil nutrisi di dalam tanah lebih sedikit, sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman akan terhambat dan mengakibatkan kemampuan kapasitas produksi akan lebih rendah.

Akibat yang ditimbulkan dari penggenangan air tersebut maka budidaya padi SRI dapat diartikan sebagai upaya budidaya tanaman padi yang memperhatikan semua komponen yang ada di ekosistem baik itu tanah, tanaman, mikro organisme, makro organisme, udara, sinar matahari dan air. Sehingga memberikan produktivitas yang tinggi serta menghindari berbagai pengaruh negatif bagi kehidupan komponen tersebut dan memperkuat dukungan untuk terjadinya aliran energi dan siklus nutrisi secara alami

Source pict: Direktorat Jenderal Tanam Pangan

Model Tanam SRI

Benih padi ditanam pada petakan yang di sekelilingnya dibuat parit atau saluran air dengan jarak tanam minimal 27 x 27 cm atau 30 x 30 cm dan 35 x 35 cm, diharapkan kedalaman tanah lapisan olah berkisar antara 25 hingga 30 cm, hal ini dilakukan agar perakaran lebih baik dan pergerakannya dapat maksimal dalam pengambilan nutrisi sedangkan jarak tanam yang lebar dimaksudkan untuk memberi kesempatan pada tanaman terutama pada pembentukan anakan, pertumbuhan akar dan jalannya sinar matahari yang masuk kedalamnya.

Benih padi yang ditanam jumlahnya satu atau satu tunas, hal ini dilakukan dengan alasan agar tumbuh anakan lebih banyak dan tumbuh kuat serta besar, Hal tersebut dapat menjaga kondisi tanah terhindar dari asam (pH rendah) karena tunas yang banyak, sehingga akar pun mendominasi di dalam tanah. Dengan demikian penyerapan nutrisi dari tanah yang mengeluarkan H+ merespon tanah menjadi asam. Benih (tunas) dari persemaian di cabut dan langsung di tanam, waktu yang dibutuhkan dari cabut sampai tanam haruslah tidak lebih dari 15 menit. Hal ini dilakukan untuk menjaga aktivitas proses membangun energi dan penumbuhan nutrisi di dalam tanaman agar tidak terhenti, bulir dalam benih tetap dipertahankan dan kondisi akar pada posisi horizontal sehingga membentuk huruf L. Dengan demikian, diharapkan akar tanaman langsung tumbuh dan nutrisi pada bulir tetap efektif yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman tersebut.

Benih ditanam dangkal antara 0,5–1 cm hingga bagian bulir terbenam, hindari kondisi air yang menggenang cukup basah atau lembab. Hal ini dikarenakan ketika tanaman ditanam dangkal, jika air terlalu banyak hingga menggenang maka akan timbul resiko kematian atau busuk akar, jika ditanam terlalu dalam akan terjadi pembusukan akar di ruas pertama. Pembentukan ruas atau buku pada tanaman muda yang ditanam akan menentukan jumlah anakan dan produktivitas tanaman.

Manfaat Metode Tanam SRI

Secara umum manfaat dari budidaya metode SRI adalah sebagai berikut:

  1. Hemat air (tidak digenang), Kebutuhan air hanya 20-30 persen dari kebutuhan air untuk cara konvensional.
  2. memulihkan kesehatan dan kesuburan tanah, serta mewujudkan keseimbangan ekologi tanah.
  3. Membentuk petani mandiri yang mampu meneliti dan menjadi ahli di lahannya sendiri. Tidak tergantung pada pupuk dan pestisida kimia buatan pabrik yang semakin mahal dan terkadang langka.
  4. membuka lapangan kerja di pedesaan, mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan keluarga petani.
  5. menghasilkan produksi beras yang sehat rendemen tinggi, serta tidak mengandung residu kimia.
  6. mewariskan tanah yang sehat untuk generasi mendatang.
Source pict: https://pertanian.ngawikab.go.id/

Kelemahan

Model SRI lebih boros dalam penggunaan kompos. Kalau biaya kompos diperhitungkan maka usahatani padi model SRI akan menghasilkan sedikit keuntungan. Kurangnya ketersediaan pupuk kandang merupakan kendala bagi pengembangan SRI, karena petani tidak mampu memproduksi kompos untuk keseluruhan lahannya.Oleh karena itu, petani hanya mampu menerapkan SRI pada 30-50 persen lahannya.

Kendala yang akan dihadapi pada saat pengembangan pola SRI pada skala luas, terkait dengan ketersediaan bahan baku kompos untuk pembuatan pupuk organik, kebutuhan terhadap jumlah tenaga kerja untuk tanam yang sangat terbatas serta penanganan hasil produksi gabah dan pasar beras organik. Kendala teknis atas penerapan komponen SRI secara umum juga akan dialami pada kegiatan penanaman padi bibit muda, tanam dangkal dan penanaman sebatang yang menjadi risiko paling besar dalam pelaksanaan di lapangan, terutama pada saat turun hujan atau lahan tergenang sehingga harus dilakukan penyulaman serta penambahan biaya tenaga kerja, pada saat terjadinya serangan OPT.

Nah, sobat tani utuk meminimalisir kendala yang terjadi, kamu bisa beri lahanmu formula DUO AMPUH (M21 Decomposer & Biotogrow) pembenah tanah yang bisa diolah untuk pembuatan pupuk kompos, dan penutrisi tanamannya sehingga hasil tetap maksimal dan organik tentunya.

Solusi pertanian masa depan, DUO AMPUH, Biotogrow dan M21 DECOMPOSER demi tanah subur dan hemat pupuk kimia. Tidak mencemari lingkungan, aman dan hemat.

Yuk Suburkan Negeri, Sukseskan Petani!

DUO AMPUH panen tenan!

Dilansir dari: berbagai sumber

Temukan Kami:

Facebook : biotogrow & Subur Makmur

Youtube : PUPUK ORGANIK PROBIOTIK

Website : www.agroprobiotik.com

Instagram:  https://www.instagram.com/biotogrow_official/

Shopee: https://bit.ly/Paket-Duo-Ampuh_SehatProbiotik

Info dan Order:

Jam Kerja:

  • Senin-Sabtu: 08.00 – 16.30 WIB

Phone/ Whatsapp:

  • 0857 2852 4744
  • 0813-2626-8744

atau klik Link berikut ini
https://bit.ly/WA_Admin-Vina

https://bit.ly/OrderBiotoGrow-M21

Related posts

Leave a Comment