Program pemerintah swasembada daging sapi dan kerbau telah dilakukan beberapa program antara lain melakukan impor bibit sapi dan peningkatan produksi sapi lokal. Peningkatan produksi sapi lokal dilakukan antara lain dengan cara peningkatan inseminasi buatan, Program pedet lahir kembar, dan penyelamatan sapi betina produktif.Usaha peningkatan produksi sapi disamping penggemukan sapi–sapi bibit yang terpilih dengan tujuan siap potong, juga perlu usaha peternakan untuk menghasilkan bibit/pembibitan.
Program penggemukan dan perbibitan akhir akhir ini menjadi terganggu karena adanya wabah Penyakit mulut dan kuku (PMK). Penyakit mulut dan kuku (PMK) banyak terjadi pada hewan ternak sapi di berbagai wilayah di Indonesia. Mengingat saat ini jumlah vaksinasi PMK masih sangat rendah, maka diperlukan pengaturan dan pengawasan lalu lintas hewan dan ternak untuk kecamatan atau desa mendasarkan pada zonasi, yakni zona merah (daerah wabah), zona oranye (daerah tertular), zona kuning (daerah terduga), dan zona hijau (daerah bebas). Lalu lintas hewan ternak antarzona risiko tersebut akan terus diawasi, dan juga akan dikendalikan oleh TNI/Polri.
Hewan ternak yang terkena penyakit PMK dapat diketahui dari beberapa gejala yang menjadi ciri-cirinya. Seperti : Demam hingga 39-41 derajat Celcius Pembengkakan kelenjar, terutama di daerah mandibula/rahang bawah Terdapat luka di sekitar mulut, moncong, gusi, kuku, hingga ambing atau payudara Produksi air liur tinggi Hewan ternak kesulitan menelan makanan, Hewan tidak mau makan, Hewan bernapas dengan cepat dan kesulitan berdiri dikarenakan luka pada kuku.
Banyak cara yang dilakukan oleh peternak untuk mengatasi agar PMK tidak meluas seperti pemisahan sapi yang sakit dengan sapi sehat, menerapkan ‘Lockdown”di kandang sapi, serta menggunakan cairan desinfektan itu pencegahan PMK dan penyembuhan PMK. Hal –hal dibawah ini yang perlu menjadikan perhatian selama proses penyembuhan pada sapi pasca PMK untuk menghasilkan produksi daging yang diidamkan.
- Melakukan pengamatan nafsu makan dan minum harian sapi. Sapi yang sehat mampu menghabiskan jatah pakan harian sebesar 10% berat badan dan menghabiskan minum sebesar 25-40 liter per hari. Pakan yang diberikan tidak hanya hijauan atau rumput saja, namun ditambah dengan pakan penguat seperti dedak, pollard, ketela, ampas tahu, atau konsentrat buatan pabrik minimal 1% dari berat badan sapi.
- Selalu melakukan proses desinfeksi kandang agar bebas dari bakteri dan virus di sekitar kandang dengan menggunakan desinfektan M25
- Memberikan suplemen makanan tambahan seperti BIOTOGOLD dengan takaran 1 tutup botol per 10 liter minuman air atau bisa juga dicampur dalam pakan komboran
- Pencegahan agar virus tidak mudah datang lagi selain dilakukan vaksinasi, juga perlu secara berkala disemprotkan desinfektan M25 di rongga mulut, lubang hidung , dan tracak/kuku belah di semua kaki agar tidak mudah muncul lepuh lepuh lagi
- Pemberian obat cacing perlu dilakukan juga agar cacing tidak mengganggu proses metabolisme pencernaan, dan mengambil zat gizi yang dihasilkan.
Demikian beberapa langkah yang perlu dilakukan agar pasca terkena PMK sapi sapi cepat kembali sehat, cepat kembali pulih dan pertambahan berat badan harian dapat tercapai seperti normalnya.
Ternak Sehat, Kuat & Berkualitas dengan DUO HANDAL (Biotogold & M25)
DUO HANDAL datang, PMK lewat!
==============================================
Temukan Kami di
Facebook : biotogrow
Youtube : PUPUK ORGANIK PROBIOTIK & NUTRISI TERNAK
Website : www.agroprobiotik.com
Instagram: https://www.instagram.com/biotogrow_official/
Shopee: https://bit.ly/BiotoGOLD_ShopeeSehatProbiotik
Info dan Order:
Jam Kerja:
- Senin-Sabtu : 08.00 – 16.30 WIB
Phone/ Whatsapp:
- 0857 2852 4744
- 0813 9260 5007