Mas Fahrudin, petani melon asal Magelang menanam melon jenis Redwonder di luas lahan 2000 m2 dengan 1300 batang melon. Pohonnya memiliki 2 cabang yang tiap cabangnya bisa hasilkan 2-3 melon. Di usia 62 HST tanaman melon miliknya masih utuh dan segar. Mas Fahrudin berbagi pengalamannya bagaimana bisa sukses bertani tumpangsari yang terdiri dari: bawang merah, melon dan cabai. Untuk olah lahan, spray lahan dengan M21 Decomposer, dengan luas lahan 2000 m2 ia menghabiskan 2 liter M21. Tak lupa mengaplikasikan Biotogrow pada tanamannya. Biasa diaplikasikan bersamaan dengan pemupukan, DUO AMPUH (M21…
Read MoreTag: bawang merah
Mudah & Efektif Atasi Layu, Jamur & Mboler, Panen Bawang Merah Memuaskan
Pak Margono, petani bawang merah asal Ponorogo, menceritakan pengalamannya bertani menggunakan Formula DUO AMPUH. Ia mengolah lahan bawang merahnya dengan M21 Decomposer 250 ml/tangki disemprot pada lahan, tunggu 1 minggu lalu baru ditanami. Pak Margono membuat jarak tanam dengan ukuran 18×12. Berikut pengaplikasian Biotogrow pada tanaman bawang merah ala petani asal Ponorogo ini: Bawang merah umur 10 hari beri 1,5 tutup biotogrow/ tangki Bawang merah umur 15 hari beri 2 tutup biotogrow/ tangki Bawang merah umur 25 hari beri 3 tutup biotogrow/ tangki Bawang merah umur 35 hari beri 3…
Read MorePanen Bawang merah Josss, Benih 130 Kg Panen 2 Ton
Mas Bambang, petani bawang merah asal Magetan menanam bawangmerah jenis Bauiji Thailand yang sekarang berusia 36 hari. Ia rutin menggunakan Biotogrow sejak umur bawang merah 10 hari dengan dosis 2 tutup botol Biotogrow/ tangki disemprot setiap 6 hari sekali. Hasilnya pun bagus hingga panen maksimal. Dengan benih 130 kg, mas Bambang dapat hasilkan bawang merah hingga 2 ton. Terhitung capai 60 juta. Mas bambang menanam bawang merahnya dengan luas lahan 90 RU (1250 m2) dan metode penanaman yang rapat. Hasil panen tetap maksimal dengan menggunakan Biotogrow. Ingin seperti mas Bambang?…
Read MoreBawang Merah Sehat Bebas Residu Kimia
Pak Purwanto, petani bawang merah asal Nganjuk telah bertani bawang merah sejak tahun 2000. Ia membagikan pengalamannya dalam bertani memakai DUO AMPUH (Biotogrow & M21 decomposer). Sebelum memakai DUO AMPUH untuk lahan dan tanamannya hasil panen bawang merah kurang maksimal karena lahan tanah di daerah Pak Purwanto tergolong asam. Namun dengan M21 decomposer keasaman tanah teratasi. Tak hanya itu, hama dan jamur juga bisa dikendalikan. Keasaman tanah memunculkan beberapa akibat seperti: Tanaman kurang subur Perawatan tanah susah Hama & jamur mudah menyerang Dengan begitu, pak Purwanto rutin mengaplikasikan M21 decomposer…
Read MoreTanam Melon, Padi & Bawang merah Panen Memuaskan & Maksimal Ala Adi Kobis
Petani millenial asal Sragen, Adi Kobis kembali berbagi pengalamannya dalam penggunaan DUO AMPUH (M21 decomposer & Biotogrow). Kini ia membagikan pengalamannya saat bertanam melon, padi dan bawang merah. Ia mengaku kondisi tanamannya yang mudah terserang penyakit seperti jamur atau moler sebelum menggunakan DUO AMPUH. Namun setelah menggunakan DUO AMPUH, moler lebih aman dan tanaman lebih bagus. Dampak DUO AMPUH pada tanaman yaitu: Bawang merah lebih bagus Ketahanan hama & penyakit pada tanaman melon juga lebih bagus Dengan penyemprotan Biotogrow 10 hari sekali, hasil panen meningkat capai 9 ton dengan luas…
Read MorePanen Bawang Merah Melimpah Ruah Bibit 1 Kwintal Hasil Sampai 1 Ton
Petani millenial asal Sragen, Adi Kobis menanam bawang merah dan rutin menggunakan DUO AMPUH (M21 decomposer & Biotogrow). Untuk mengolah lahan Adi Kobis menggunakan M21 decomposer dengan dosis 1 liter untuk lahan seluas 1000 meter. Sedangkan untuk perawatan tanamanya Adi menyemprotkan Biotogrow 1 minggu sekali dengan dosis 2 tutup/ tangki. Adi kobis membuktikan, sebelum ia memakai DUO AMPUH tanaman mudah terserang penyakit seperti jamur. Hebat, setelah menggunakan DUO AMPUH, berikut keuntungan yang didapat Adi Kobis: Bawang merah semakin sehat Sampai umur 59 hari bawang merah masih bagus Warna bawang merah…
Read MorePanen Bawang Merah Semakin Meningkat Tajam
Aho, ketua kelompok tani kampung Cidulang, Majalengka mengungkapkan kesannya setelah memakai Biotogrow untuk lahan bawang merahnya. “Semenjak pakai DUO AMPUH hasilnya lebih banyak, mantap” tuturnya. Aho mengaplikasikan Biotogrow di awal tanam. Ia mulai pada 7 hari tanam dengan takaran 7 tutup Biotogrow/ tangki. Pada usia tanaman 20 hari ia rutin menyemprotkan Biotogrow hingga panen. Yaitu dengan 50x penyemprotan sampai usia 50 hari dan di usia 50 hari ketika umbi mulai membesar, Aho menyemprot Biotogrow pada lahannya dengan dosis 6 tutup botol/ tangki untuk memaksimalkan umbi 60 hari panen. Aho menanam…
Read MoreBawang merah Panen Melimpah Kesuburan Tanah Tetap Terjaga
Menjadi petani padi hasilnya biasa saja, Suyanto S. sos. asal Sragen memutuskan untuk bertani bawang merah. Menurutnya bertani bawang merah dapat menghasilkan panen lebih banyak daripada padi. “Namun bertani bawang merah susah susah gampang” tutur Suyanto. Sukanya, dalam 2 bulan ia sudah bisa panen, tetapi dukanya, bawang merah mudah terserang hama hingga gagal panen. Kini, Suyanto sudah berhasil panen sebanyak 4 kali dalam 1 periode. Ia berpikir tanah yang ditanami terus menerus tanpa pupuk organik akan seperti apa? Suyanto memutuskan untuk memakai DUO AMPUH (M21 decomposer dan Biotogrow). Sebelum tanam…
Read MoreAplikasi Paket Duo Ampuh Agar Tanaman Bawang merah Tahan Moler dan Panen Maksimal
Bawang merah (Allium ascalonicum) adalah salah satu bumbu masak utama dunia yang berasal dari Iran, Pakistan, dan pegunungan-pegunungan di sebelah utaranya, tetapi kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia, baik sub-tropis maupun tropis. Bawang merah adalah salah satu tanaman hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Namun, pada saat- saat tertentu harga bawang merah bisa saja anjlok akibat banjir produksi. Tak hanya itu, anjloknya harga bawang merah bisa diperparah dengan kebijakan impor pemerintah. Untuk menghindari fluktuasi harga yang sangat merugikan petani, perlu upaya untuk melakukan budidaya bawang merah diluar musim. Budidaya bawang…
Read MoreMantan Kepala Sekolah Sukses Bertani Bawang Merah
Raih untung 50 juta hingga 100 juta, Suyatno, S.pd. M.si, pensiunan kepala sekolah memilih menjadi petani bawang merah. Namun ia menyadari dalam bertani lebih banyak duka daripada suka. Kendala bermunculan, seperti: penyakit hama, layu fusarium, mahalnya harga beli bibit padahal harga panen begitu murah. Bawang merah yang sehat tak akan layu di siang hari. Suyatno telah menemukan pupuk yang cocok untuk lahan dan bawang merah nya. Ia mengolah lahan dengan mikrobakteri pembenah tanah M21 decomposer. Setelah muncul daun, ia mengaplikasikan mikrobakteri kompleks untuk semua tanaman, Biotogrow. Alhasil, Suyatno tak lagi…
Read More