Petani cabai asal Pekalongan, Jawa Tengah, Mas Catur Novianto berbagi ceritanya dalam budidaya cabai jenis Kaliber. Ia menanam 24.000 batang cabai yang sekarang berumur 121 HST. Dimulai dari lahan pertama yang kompos ditebalkan dan disemprot dengan M21 Decomposer dengan dosis 1 botol M21/ 200 liter air tak lupa taburkan kapur dolomit agar pH tanah netral. Pengocoran pertama di umur 3 HST dengan M21 Decomposer, lalu di umur 7 HST masuk Kno3 merah dan Ultradap. Pengocoran dilakukan secara rutin selama 7 hari. Menurut Mas Catur hama yang paling mengganggu selama ia…
Read MoreTag: Cabai
Cara Pengendalian Penyakit Antraknosa (Patek) Pada Tanaman Cabai
Tanaman cabai yang tumbuh subur dan berbuah banyak menjadi dambaan bagi setiap petani cabai. Selain dari hasil panen yang maksimal, kualitas buah yang baik juga menjadi harapannya. Bagi Petani cabai selalu mempunyai tantangan berat dalam membudidayakan tanamannya. Antraknosa merupakan penyakit utama yang menyebabkan kerugian secara ekonomi di seluruh pertanaman cabai dan merupakan penyakit penting di daerah tropis maupun subtropis. Penyakit Antraknosa yang sering terjadi pada cabai ini disebabkan oleh jamur colletotricum capsici dan jamur gloeosporium sp, jenis jamur ini biasanya menyerang bagian tengah buah cabai yang sudah matang. Jamur Colletotrichum…
Read MoreTunas Cabai Muncul Terus, Panen Meningkat Bebas Keriting & Patek
Petani asal Karanganyar, Jawa Tengah, Mas Yoto menanam cabai merah besar dengan luas lahan 1500 m2 sebanyak 4000 batang cabai. Sudah berjalan kisaran 5-6 tahun tentu banyak kendala yang ia alami, seperti: keriting dan patek. Mas Yoto membuktikan, dengan aplikasi DUO AMPUH (M21 Decomposer & Biotogrow) untuk lahan cabainya, kendala teratasi: keriting teratasi, patek aman. Pengaplikasian DUO AMPUH ala Mas Yoto: M21 Decomposer: Kunci suksesnya bertani adalah tanah yang subur, dengan itu Mas Yoto mengaplikasikan m21 untuk lahan cabainya dengan dosis 1 liter m21 untuk 1000 m2 sebelum tanam. Biotogrow:…
Read MoreAsupan Nutrisi Tuntas Tumpangsari Sukses
Mas Fahrudin, petani melon asal Magelang menanam melon jenis Redwonder di luas lahan 2000 m2 dengan 1300 batang melon. Pohonnya memiliki 2 cabang yang tiap cabangnya bisa hasilkan 2-3 melon. Di usia 62 HST tanaman melon miliknya masih utuh dan segar. Mas Fahrudin berbagi pengalamannya bagaimana bisa sukses bertani tumpangsari yang terdiri dari: bawang merah, melon dan cabai. Untuk olah lahan, spray lahan dengan M21 Decomposer, dengan luas lahan 2000 m2 ia menghabiskan 2 liter M21. Tak lupa mengaplikasikan Biotogrow pada tanamannya. Biasa diaplikasikan bersamaan dengan pemupukan, DUO AMPUH (M21…
Read MorePanen Cabe Maksimal, Lebih Cepat & Bebas Trip
Petani cabai dan kembang kol asal Bandung, Pak Ian telah bertani selama 5 tahun. Kendala hama trip sering melanda tanamannya. Dengan teknologi Mikrobakteri Duo Ampuh kendala trip teratasi. Tentunya banyak keuntungan lainnya seperti: Masa tanam lebih cepat Buah cabe lebat Kembang kol besar maksimal Hasil memuaskan Banyak bukan? Pak Ian rutin menggunakan Biotogrow dengan dosis 1 tutup Biotogrow/ tangki, lalu 2 tutup Biotogrow/ tangki pada minggu ke 2 dan 3 tutup Biotogrow/ tangki di minggu ke 3 Tak diragukan lagi hasil memuaskan dan tanaman sehat. Ingin lahanmu seperti Pak Ian?…
Read MoreSukses Tanam Cabe Bebas Layu, Hama & Penyakit
Pak Paryanto, petani cabai asal Tawangmangu, Jawa Tengah menanam cabai besar yang berusia 50 hari dengan luas lahan 1000 m2. Ia menanam sebanyak 2000 biji. Kendala yang Pak Paryanto alami seperti bajangan dan pembusukan. Selain itu juga kendala paling besar yaitu penyakit cabuk yang biasa terjadi di musim panas juga layu yang kadang menyerang sesekali namun dapat menyebabkan kematian. Untungnya layu dapat teratasi dengan DUO AMPUH (Biotogrow & M21 decomposer). Pak Paryanto mengaplikasikan M21 decomposer dengan dikocor dalam satu minggu 1 kali juga Biotogrow sebagai perawatan sebanyak 1 tutup botol…
Read MoreCabe Rawit Panen Melimpah & Tahan Patek
Petani cabai rawit asal Bandung, Pak Iwan Permana telah mambuktikan bahwa DUO AMPUH (M21 decomposer & Biotogrow) sangat membantu pertumbuhan cabainya dan pengolahan tanah. Pak Iwan mengaplikasikan M21 decomposer pada pupuk kandang sebelum tutup mulsa. Ia menyemprotkan M21 decomposer pada pupuk kandangnya dengan dosis 500 ml dicampur 200 liter air. Pada usia 1 bulan pak Iwan mengocor tanaman cabainya dengan Biotogrow sebanyak 500 ml/ 200 liter air setiap 10 hari sekali. Alhasil, panen melimpah, serangan patek teratasi, daun hijau dan mengkilap, pertumbuhan tanaman serempak tak henti- henti. Pak Iwan menanam…
Read MoreCabai Melimpah Tidak Mudah Rontok Bebas Layu fusarium dan Antraknosa
Petani cabai asal Sumedang, Jeni Hidayat dulunya sering menggunakan pupuk kimia untuk tanaman dan lahannya yang mengakibatkan timbulnya penyakit pada cabainya seperti: layu fusarium, jamur antraknosa dll. Jeni Hidayat kemudian menemkan DUO AMPUH (M21 decomposer dan Biotogrow). Ia mengolah lahan dengan M21 decomposer sebanyak 250 ml/ tangki. Tak hanya dicampur dengan pupuk tetapi M21 decomposer dapat dikocorkan pada tanaman yang telah ditutupi mulsa. Selain itu, untuk perawatan cabainya Jeni menggunakan Biotogrow sebanyak 1 tutup botol Biotogrow/ tangki. Hasilnya tak diragukan lagi, cabai maksimal karena pemakaian Biotogrow rutin 1 minggu sekali….
Read MoreBudidaya Cabai Keriting Hasil Maksimal Hemat Biaya
Modal 4 juta untung 26 juta, apa rahasianya? Sigit, petani cabai asal Purworejo bertani cabai sejak 2010 dengan pupuk biasa, obat- obatan. Sigit mengaku boros dan panen kurang memuaskan. Namun, setelah ia menggunakan Pupuk Organik Cair Biotogrow dan M21 decomposer hasil panen maksimal. Sigit mengaplikasikan M21 decomposer pada olah lahan pertama dengan jumlah takaran 250 ml/ tangki selain itu ia juga melakukan pengolahan kompos dengan proses fermentasi dan menyemprotkan M21 decomposer pada olahan fermentasi pupuk selama 2 minggu. Sedangkan Sigit mengaplikasikan Biotogrow pada tanaman cabainya dengan takaran 2 tutup/ tangki…
Read MoreKenali Layu Fusarium Pada Tanaman Cabai, Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya
Tanaman cabai adalah tanaman yang tampak mudah ditanam. Terbukti karena banyak ditemukan grow lovers yang menanam tanaman ini di halaman rumah. Walau mudah ditanam ternyata cabai mudah terdampak serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Layu fusarium adalah salah satu ancaman yang dapat mengakibatkan kematian pada tanaman cabai apabila tidak segera diatasi atau dikendalikan. Layu fusarium, sesuai namanya. Serangan ini menyebabkan gejala layu pada tanaman. Layu fusarium disebabkan oleh infeksi jamur patogen Fusarium oxysporum. Pada musim hujan cabai sangat rentan terserang Layu fusarium. Namun, Layu fusarium ini dapat menyerang tanaman kapan saja….
Read More