Budidaya Anggur di Dataran tinggi Hasil Melimpah Maksimal

Ano Komarna asal Kebon Hui, Parongpong, Bandung melakukan percobaan budidaya anggur di dataran tinggi. Padahal, budidaya anggur dikenal dengan dataran rendah degan kisaran 300 DPL kebawah.

Ano Komarna mencoba bercocok tanam anggur di dataran tinggi, 1200 DPL. Ada 30 pohon percobaan yang ia tanam. Ano Komarna tergolong petani anggur yang masih sangat pemula namun ia berani mencoba hal berbeda. Hingga pohon anggur pada ketinggian 1200 DPL dapat berbuah. Dari 10 varietas anggur yang Ano tanam, ada 2 varietas yang telah berbuah di usia 8 bulan yaitu varietas niniel dan transfiguration.

Kendala bercocok tanam anggur di dataran tinggi berupa cuaca yang rentan dan serangan hama penyakit seperti jamur embun tepung dan kerak daun. Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut maka Ano membuat greenhouse dan melakukan penyemprotan fungisida yang tepat sasaran.

Perlu diketahui dapur tanaman adalah tanah. Sehingga tanah perlu diolah dengan benar. Upaya pengolahannya dengan pemberian pupuk kandang yang matang sempurna untuk menutrisi tanah dan tanaman. Untuk mempercepat pembuatan pupuk, Ano menggunakan pupuk fermentasi bokasi, formula pembenah tanah M21 Decomposer.

Dengan itu, TERBUKTI. Anggur di usia 8 bulan batang bisa sebesar jempol, buah lebat, dan besar maksimal.

Nah, untuk pertumbuhan tanaman Ano menggunakan Formula Mikrobakteri yang lengkap mengandung hormon Auksin, Sitokinin, dan Giberelin yaitu Biotogrow. Biotogrow dapat merangsang pertumbuhan tanaman anggur dengan baik. Selain itu juga aman dicampur pestisida maupun fungisida. Hasilnya pun lebih maksimal.

“Jangan lupa pakai DUO AMPUH” tutur Ano.

Simak percobaan Ano Komarna dalam percobaan menanam anggur di dataran tinggi selengkapnya pada kanal youtube berikut.

Pastikan tanamanmu selalu bersama DUO AMPUH, alternatif pupuk kimia yang semakin langka. M21 Decomposer sahabat setia untuk pengolahan tanah dan BIOTOGROW untuk perawatan tanaman.

Yuk Suburkan Negeri, Sukseskan Petani!

DUO AMPUH panen tenan!