Mantan Kepala Sekolah Sukses Bertani Bawang Merah

Raih untung 50 juta hingga 100 juta, Suyatno, S.pd. M.si, pensiunan kepala sekolah memilih menjadi petani bawang merah. Namun ia menyadari dalam bertani lebih banyak duka daripada suka. Kendala bermunculan, seperti: penyakit hama, layu fusarium, mahalnya harga beli bibit padahal harga panen begitu murah.

Bawang merah yang sehat tak akan layu di siang hari. Suyatno telah menemukan pupuk yang cocok untuk lahan dan bawang merah nya. Ia mengolah lahan dengan mikrobakteri pembenah tanah M21 decomposer. Setelah muncul daun, ia mengaplikasikan mikrobakteri kompleks untuk semua tanaman, Biotogrow.

Alhasil, Suyatno tak lagi rugi. Pertama, ia meraih untung sebanyak 50 juta dengan luas 1 Ha. Percobaan kedua ia raih untung 30 juta, berlanjut hingga ketiga ia meraih 100 juta dalam 2 bulan dengan luas lahan yang sama.

Dengan PAKET DUO AMPUH (M21 decomposer & Biotogrow) tanaman menjadi subur dan daun kuat serta kokoh.

Kini Suyatno sangat mempercayai DUO AMPUH sebagai pupuk andalannya. “Sudah 4 fase pakai DUO AMPUH hasil bagus dan menjanjikan” tuturnya.

Simak cerita Suyatno sebagai petani bawang merah selengkapnya pada kanal youtube berikut.

Solusi pertanian masa depan, DUO AMPUH, Biotogrow dan M21 DECOMPOSER demi tanah subur dan hemat pupuk kimia. Tidak mencemari lingkungan, aman dan hemat.

Yuk Suburkan Negeri, Sukseskan Petani !

Biotogrow panen tenan!